Reuters
CEO Twitter Dick Costolo
CEO Twitter Dick Costolo akhirnya angkat bicara untuk menenangkan kemarahan pengguna atas keputusan Twitter memberlakukan sensor per negara.
Ia mengatakan, menghormati hukum yang berlaku di tiap-tiap negara adalah alasan utama mengapa Twitter melakukan hal ini.
"Belum ada perubahan mengenai sikap kami. Kami tetap akan berpegang pada hukum setempat," kata Costolo, Selasa (31/1/2012).
Costolo membela diri, semua orang dan bahkan semua perusahaan diwajibkan untuk mengikuti hukum yang berlaku jika mereka ingin aktif dan beroperasi di negara tersebut.
Pekan lalu, Twitter mengumumkan akan melakukan sensor lokal di negara yang meminta sensor konten tertentu. Sementara negara lain yang tidak meminta sensor tetap bisa melihat konten "tersensor" tersebut.
Langkah ini lantas menuai banyak protes. Twitter yang selama ini dikenal sebagai media sosial pendukung kebebasan berekspresi, kini telah mengubah filosofinya.
Tak hanya itu, langkah yang diambil Twitter ini juga memunculkan spekulasi bahwa situs microblogging 140 karakter ini terobsesi untuk masuk ke pasar China. Negeri tirai bambu ini merupakan pasar yang potensial untuk bisnis internet.
Seperti yang diketahui, Pemerintah China secara tegas melarang penggunaan Twitter di negara tersebut.
Namun, Costolo menolak spekulasi itu. "Kebijakan ini tidak dibuat untuk membuka bisnis di China," tutupnya.
Ia mengatakan, menghormati hukum yang berlaku di tiap-tiap negara adalah alasan utama mengapa Twitter melakukan hal ini.
"Belum ada perubahan mengenai sikap kami. Kami tetap akan berpegang pada hukum setempat," kata Costolo, Selasa (31/1/2012).
Costolo membela diri, semua orang dan bahkan semua perusahaan diwajibkan untuk mengikuti hukum yang berlaku jika mereka ingin aktif dan beroperasi di negara tersebut.
Pekan lalu, Twitter mengumumkan akan melakukan sensor lokal di negara yang meminta sensor konten tertentu. Sementara negara lain yang tidak meminta sensor tetap bisa melihat konten "tersensor" tersebut.
Langkah ini lantas menuai banyak protes. Twitter yang selama ini dikenal sebagai media sosial pendukung kebebasan berekspresi, kini telah mengubah filosofinya.
Tak hanya itu, langkah yang diambil Twitter ini juga memunculkan spekulasi bahwa situs microblogging 140 karakter ini terobsesi untuk masuk ke pasar China. Negeri tirai bambu ini merupakan pasar yang potensial untuk bisnis internet.
Seperti yang diketahui, Pemerintah China secara tegas melarang penggunaan Twitter di negara tersebut.
Namun, Costolo menolak spekulasi itu. "Kebijakan ini tidak dibuat untuk membuka bisnis di China," tutupnya.
Sumber :
noreply@blogger.com (Anak Muda) 01 Feb, 2012
Sparks 01 Feb, 2012
-
Source: http://unik-asik-aneh.blogspot.com/2012/02/bos-twitter-ungkap-alasan-sensor-konten.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar